facebook google twitter tumblr instagram linkedin

Halaman

  • Muslimah Lifestyle
  • Study and Scholarship

egg-cellent

 CATATAN KECIL

Atomic Habits

By

James Clear



Read in Januari - February 2024


Favorite Quote

Kebiasaan tidak membatasi kebebasaan. Kebiasaan justru meciptakannya. 

Ringkasan 

  1. Banyak orang beranggapan bahwa untuk perubahan menjadi lebih baik, memerlukan upaya yang besar juga. Namun pada faktanya perubahan dapat diraih dengan melakukan upaya merubah kebiasaan yang seringkali kali dianggap kecil dan remeh. 

  2. Dasarnya manusia selalu ingin mendapat hal maksimal dengan effort minimal, maka upaya berubah yang sedikit demi sedikit dan dimulai dari hal yang mudah bagi diri kita  menjadi kunci karena hal seperti ini yang membutuhkan pengorbanan dan sumber daya lebih sedikit. Namun yang perlu digaris bawahi adalah progres sedikit demi sedikit ini perlu dilakukan secara istiqomah atau konsisten. 

  3. Langkah pertama sebelum ingin meningkatkan atau menghilangkan kebiasan tentu kita harus mengetahui ingin jadi seperti apa kita ini. Impact apa yang kita harapkan, bukan sekedar tujuan karena yang terpenting dari merubah diri jadi lebih baik versi diri kita sendiri adalah proses meraihnya bukan sekedar tujuan/output yang dicapai. 

  4. Setelah mengetahui tujuan dan impact yang diharapkan, dalam mendorong progres ini, James Clear mencatat 4 langkah agar kebiasaan baik diulang yaitu dengan menjadikannya terlihat, menarik, mudah, dan memuaskan. Disisi lain, kebiasan buruk kebalikannya harus dijadikan dijadikan tidak terlihat dengan mengurangi paparan yang akan menghasilkan kebiasan buruk, menjadikannya sulit, dan menjadikannya mengecewakan. Hal ini berlaku untuk semua perubahan kecil hingga besar yang diimpikan dan dari perubahan diri sendiri maupun tim/organisasi karena langkah yang diajarkan buku ini adalah general yang bisa diterapkan dalam upaya perubahan apapun ke arah lebih baik. Untuk konteks pribadi misalnya, ingin baca buku lebih banyak, ingin pandai public speaking,  ingin meraih cita-cita besar seperti meraih gelar Phd, sampai misi hidup terbesar dunia akhirat. 

  5. Urgensi evaluasi rutin karena setiap progres perubahan perlu peninjauan dan penilaian. Dalam evaluasi progres sekecil apapun perlu dirayakan dan kemunduran sekecil apapun harus disadari. Progres ini perlu terekam agar kita lebih mengenal diri sendiri dan mempunyai pegangan dalam menentukan langkah perubahan selanjutnya. 

14.2.24 No comments
Minggu-minggu ini banyak kejutan spesial dari Allah, jadi merasa spesial, duh Alhamdulillah. Jadi malu sendiri waktu di hati pernah terbersit kalau saya tuh ga ada spesial-spesialnya. Padahal standarnya saya waktu itu standarnya mahkluk yang kurang sabar. 

Esensi kejutan dari Allah pada dasarnya bukan sebuah kejutan karena semuanya telah diatur secara sempurna hanya saja kita sebagai manusia suka terkaget-kaget dan melihat itu semua sebuah kejutan. Padahal jikalau saja kita bisa melihat bagaimana Allah mengatur semua buat kita, niscaya kita menganggap semua adalah kejutan semata karena Allah tuh Sang Khaliq, Maha Pengatur. Semua diatur sesuai dengan kehendak-Nya. Kita hanya perlu bertaslim padaNya atau menyerah tanpa syarat terhadap semua kejutan dari Allah. Jadi mari kita terima, kejutan dari Allah ini sebagai kehendak dari Yang Maha Mengatur. 

Lalu kejutan apa sih yang membuat saya merasa spesial.  Jadi ceritanya setelah seminggu lalu berpetualang sendiri di kota yang dulu saya takut banget kalau harus pergi sendiri, sekarang petuangalan sendiri ini masih harus dijalani di kota yang saya pernah datangi berduaan. Pikiran melayang-layang pada suatu masa ketika saya sedang memaksa mengorek hikmah dari kejutan yang datang bertubi-tubi.  Dulu merasa "dih saya ga spesial nih makanya kejutan datang bertubi-tubi, kejutan bahagia dan kejutan sedih semuanya tumplek". Dannn saya semacam lupa daratan kalau setiap manusia itu spesial. 

Setelah pikiran ini melayang pada saat itu, disinilah sekarang saya melakukan perjalanan di kota yang pernah saya datangi berdua, tapi sekarang sendirian #keukeuh. Kota ini di luar pulau tempat saya tinggal pokonya dududu. Berusaha menggali hikmah atas kejutan perjalanan ini. Namun hakikatnya kan hikmah adalah rahasia yang terkandung dari sebuah kejadian jadi biarlah hikmah tetap menjadi hikmah hingga Allah kasih tahu saya hikmah perjalanan ini.  Sampai saya sadar daripada saya sibuk bahkan maksa ingin tahu hikmah, lebih baik saya sibuk syukur sama sabar saja. Fokus pada hal yang bisa saya lakuin, yaitu berbahagia.. karena tidak ada mudarat yang akan mengenai saya kecuali atas izin Allah. 

Selamat berbahagia, semoga bahagia yang Allah ridoi buat kalian semua. 







22.11.19 No comments

Pernah berpikir seberapa mudahnya seseorang berubah hanya dalam jangka waktu satu tahun.
Nyatanya berubah itu mudah, justru sulit adalah bertahan untuk tidak berubah.
Faktanya berubah itu ada juga yang sulit, karena yang justru mudah adalah menghindar.

Saya berubah sama seperti kamu, dia, dan mereka. 
Tapi masing-masing kita punya perubahan sendiri-sendiri yang tak akan persis sama.
Karena saya manusia seperti halnya kamu juga. harusnya dia dan mereka pun manusia, sehingga perubahannya akan unik.

Bicara tentang perubahan, sekelumit kisah tentang manusia menjadi pemicu. Meskipun manusia menjadi daya dorong, saya selalu yakin hidup ini bukan milik saya, tapi milik Rabb saya. Jadi setelah sekelumit kisah manusia jadi kumpulan kisah, saya hanya harus tetap tenang selama saya berjalan dan berbelok di jalur yang di ridoi Rabb saya.

Perubahan terbaik adalah seperti pengabaian terbaik yang mengabaikan apa yang harus diabaikan. Perubahan terbaik adalah perubahan yang merubah apa yang harus diubah. 

Perubahan terbaik adalah seperti jarak yang semakin dalam karena memang harus berjarak. Perubahan terbaik adalah perubahan yang semakin baik karena memang harus berubah.

Perubahan terbaik adalah seperti bahagia yang harus dicari karena kebahagiaan adalah bentuk ikhtiar bukan kata benda. Perubahan terbaik adalah perubahan yang harus dilakukan karena perubahan adalah bentuk ikhtiar bukan kata benda.


Saya berubah sama seperti kamu, dia, dan mereka.
Semoga Allah yang Maha Pengasih dan selalu mengasihi dan tak pernah pilih kasih mengabulkan doa saya untuk menjadi berubah menjadi baik. Aamiin.


29.7.19 No comments
Palang Merah Remaja SMP N 43 Bandung dan Tim Trainer YPBB

Gaya hidup minim sampah tak hanya milik orang dewasa. Pengenalan gaya hidup bebas sampah bagi remaja sama berharganya sebagai upaya menyelamatkan masa depan. Kali ini para remaja dari Palang Merah Remaja SMP N 43  Bandung yang dikenalkan dengan gaya hidup minim sampah melalui pelatihan gaya hidup bebas sampah. Kegiatan yang diselenggarakan pada 4 April 2019 di PMI Kota Bandung ini melibatkan YPBB sebagai trainer dan 22 orang anggota PMR. Dengan bergabungnya Palang Merah Remaja kedalam gaya hidup minim sampah menjadi pemicu terciptanya kebersihan dan kecintaan lingkungan di dunia sekolah.

Teh Ochy sebagai pelatih dan pembina PMR SMP N 43 Bandung memaparkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam memelihara lingukngan karena anggota PMR juga memiliki tanggung jawab untuk kesehatan dan kebersihan lingkungan sebagai bagian dari kegiatan Tri Bakti Remaja PMR.

Anilawati Nurwakhidin-Trainer YPBB


Kegiatan ini dibuka oleh  Anilawati Nurwakhidin dengan mengajak para peserta memejamkan mata dan kembali kerumah masing-masing. Mereka diminta menggambarkan kegiatan buang sampah di rumah. Selanjutnya, kegiatan ditujukan untuk memberikan gambaran tentang kondisi dunia persampahan saat ini. Visualisasi sampah di TPA Sari Mukti, di sungai citarum, hingga sampah di lautan mengajak mereka untuk berpikir bahwa sampah yang mereka hasilkan sehari-hari berdampak pada permasalahan sampah saat ini.




Penjelasan disambung oleh Suci Maharani, pemaparan dimulai dengan pertanyaan kenapa kenapa sampah dianggap bermasalah. Para anggota PMR ini kompak menjawab bahwa sampah itu kotor. Fokus kemudian dialihkan kepada pemaparan sampah berbahaya dan dampak kesehatan yang di hasilkan oleh sampah-sampah tersebut.


Suci Maharani-Trainer YPBB

Setelah para peserta muda ini mengenal segala permasalahan yang ditimbulkan sampah, selanjutnya mereka dibagikan ilmu pemilahan sampah oleh Dewi Nopilawati. Para peserta mengikuti permainan pemilahan sampah organik dan anorganik. Peserta mengambil sampah yang dibagikan kemudian mereka akan diminta memasukannya ke kotak yang sesuai dengan jenis sampah. Sesi diskusi bersama kemudian dilakukan agar para peserta yang masih muda ini mendapatkan pemahaman dengan lebih mudah.

Dewi Nopilawati-Trainer YPBB


Pengenalan metode-metode pengolahan sampah organik kemudian dilakukan. Terdapat tujuh metode mudah yang dikenalkan kepada peserta, yaitu lubang kompos, bata terawang, biodigester, pakan ternak, takakura, dan khusus untuk sampah kebun dijadikan biopori. Para peserta pun diajak bergembira melakukan praktik mengompos dengan takakura untuk memberikan aktivitas produktif bagi mereka sekaligus menanamkan nilai bahwa mengompos itu hal yang mudah. Dengan begini, para peserta bisa bermain sekaligus belajar memanfaatkan sampah di rumah.

Praktik Pengomposan dengan Takakura


Pada bagian penutup, Ibu Maria mengajak peserta untuk berpindah dari aktivitas membuang sampah menjadi mencegah  sampah. Ibu Maria menganjurkan peserta untuk membawa botol minum sendiri sebagai langkah awal mencegah sampah. Sampah botol minum meskipun bisa di daur ulang, namun pencegahan sampah harus menjadi prioritas. Ibu Maria memberikan kesimpulan bahwa terdapat ”3 ah” dalam pengelolaan sampah, yaitu cegah, pilah, dan olah.
Maria Endang - Trainer YPBB


Pelatihan ini adalah langkah edukatif dalam penuntasan masalah sampah yang mudah diterapkan. Pengenalan konsep dan praktik minimalisasi sampah pada remaja usia sekolah memberdayakan mereka untuk dapat terlibat aktif menularkan semangat ini pada keluarga dan lingkungan sekolah. Sebagai sebuah perubahan positif, satu hal yang harus di tekankan bahwa setiap perubahan kecil bisa membuat perbedaan yang besar dalam pengelolaan sampah.

8.4.19 No comments
Yesterday, I made a second social media account as my previous account does not have a filter for close friend. My concern, regarding to privacy, is growing. Before this, I have locked my account  and thought that might be want to change this blog also to be more private. In other words, suddenly I do not want to socialize. I only want to share my thought, that hopefully could loose my anxiety.

Firstly, the standard of privacy is differ for every person. What I want to be kept for myself might be something that others want to publish, and vice versa. Thus, we could not judge that people are becoming too open in sharing activities. In this matter, is a standard of privacy becoming a personal choice?

After several years living the life in the social media realms, I realized that I was, in fact, posting nothing but good and positive vibes which generates the pride of myself. As I am keeping my self on doing that, I love my friend who also has positive vibes in their streams. However, people are different. I had experienced when posting a marvelous event in my life, then one of my old friend gave me offensive comment that what I did was a bad example of wife life because my life is like a tv series. Then, in this matter, offensive comment that could affect our life sometimes. The statement about privacy as personal choice must be added by as long as people do not directly give us offensive comment. Ha?

Another concern about privacy in social media is about many kinds of people who would be interest about our personal views and life. Spam account and criminals are example for this, of course out of my circle of relatives and close friends. Many social media have their own privacy concern which most people avoid to read and just tick a yes box. I have started to look at it more detail. I changed several agreement on my facebook account. I transformed my album to be "only me". 

Finally, In fact, social media is generated for making people connect with others without any limitation such as living areas and backgrounds. People share their live with others and communicate.  I agree that maintaining personal privacy in social media is a difficult task. So Just keep your privacy in appropriate level.






24.12.18 No comments
Older Posts

About

Welcome to my nerdasaurus land from my own experiences, thoughts, and feelings.

Thank you for visiting my blog!

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Poetry Sharing information Student Life Travel

Statistik

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates