Kebenaran dan Pembenaran

by - 20.6.16

Setiap manusia pasti ingin benar dalam hidupnya, ada yang kebenaran dan ada yang pembenaraan. Keduanya sama-sama benar tapi memiliki arti yang saling menjauhi satu sama lain. Menurut kata-kata saya pribadi, kebenaran adalah realitas yang terjadi yang disertai dengan pembuktian sedangkan pembenaran adalah realitas yang muncul dari dalam diri manusia yang merupakan siasat agar menjadi benar. 

Saya harus merenung lama ketika menyadari yang akan saya tulis adalah bagian dari pembenaran saya. Beberapa hari ini ada hal-hal yang mengganggu pikiran dan hati ini. Saya yang tidak bisa menepati janji, saya yang menyangkal segala perasaan, dan saya yang telah mengecewakan beberapa sahabat. Di dalam pikiran saya, saya telah memiliki list dari alasan kenapa saya memilih melakukan hal-hal tersebut. List yang saya bangun terdiri dari banyak pembenaran dan hanya memiliki satu kebenaran. Kebenaran yang bercampur dengan pembenaran, hingga meminta maaf adalah salah satu jalan untuk meruntuhkan pembenaran yang saya bangun. Pada kenyataannya, pikiran saya sudah sangat dipenuhi oleh pembenaran yang saya bangun sejak lama. Sehingga saya tak cukup hanya dengan meminta maaf, saya harus mendorong diri saya untuk memunculkan pikiran positif mengenai kebenaran. 

Saya teringat bahwa setiap manusia akan memaksa manusia lainnya untuk masuk kedalam logikanya. Bagaimana jadinya ketika pembenaran seseorang beradu dengan pembenaran orang lain. 

Ketika saya memilih diam dan menerima pembenaran orang lain, didalam hati ada saja hal-hal yang ingin saya lontarkan meskipun saya tahan sekuat tenaga. Ketika saya hanya ingin diam dan menerima pembenaran orang lain, didalam hati ada saja  hal-hal yang ingin saya hakimi meskipun saya simpan saja dalam hati. Ketika saya ingin memaksakan pembenaran saya kepada orang lain, didalam hati ada keraguan mengenai kesalahan yang mungkin saja saya perbuat lagi. Ketika saya ingin memaksakan pembenaran saya kepada orang lain, didalam hati ada ketakutan mengenai perginya mereka seperti hari kemarin.

Sehingga saya hanya ingin diam sesudah berusaha menahan diri. Semoga Allah memberikan kekuatan agar segala pembenaran yang saya miliki tidak menggerogoti hati ini dan menghancurkan mereka (Aamiin) karena kebenaran memang hanya datang dari-Nya

..kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu Termasuk orang-orang yang ragu. (al-Baqarah: 147)



You May Also Like

0 comments