Kebetulan?

by - 13.7.16

Saya mau mengawali tulisan saya ini dengan bilang kebetulan itu tidak ada karena segala sesuatu telah Allah gariskan untuk manusia termasuk hal-hal kecil dalam hidup kita. Mengapa saya menyebutkan hal kecil? Karena biasanya hal kecil ini luput dari kesadaran kita buat disebut kalau itu kuasa Allah, misalnya saja bertemunya beberapa orang dalam satu transportasi publik. Baik yang tidak di kenal maupun dikenal sebelumnya. Hal tersebut bukan suatu kebetulan semata tapi merupakan ijin Allah mengumpulkan beberapa orang untuk bertemu dalam satu wadah angkot.

Saya percaya setiap kejadian dalam hidup adalah bagian dari skenario indah dari Allah. Walaupun kejadiannya terbilang mendadak dan tidak terprediksi tetap saja hal tersebut sudah Allah takdirkan untuk terjadi. Setelah paragraf sebelumnya saya membahas hal kecil yang luput dari kesadaran kita kepada Allah. Saya mempunyai pengalaman kebetulan untuk hal besar, yaitu saya berdiaspora ke Belanda karena kebetulan. Jalan berdiaspora memang mendadak dan tanpa persiapan yang begitu matang. Saya mengiyahkan hal ini merupakan kebetulan tapi ada bagian-bagian yang luput dari pandangan orang lain. Ketika saya mengandalkan jalan kebetulan saya, saya tidak akan kepayahan meraih kesempatan diaspora dan tidak semua orang masuk ke kelas magister Double Degree kebetulan bisa diberangkatkan ke Belanda. Jadi kalau melihat lebih dalam lagi, disana ada campur tangan Allah, ada usaha terbaik, dan ada doa teriring. Allah melalui Al-Quran pun menegaskan bahwa memang terdapat jalan dan rezeki yang datangnya tidak disangka-sangka oleh manusia jika mereka bertawakal dan Allah telah menetapkan ketentuan bagi semua hal yang ada (65: 2-3). 

Beberapa hari lalu ada seorang teman juga yang bilang sama saya semoga kita kebetulan ketemu. Namun saya langsung hubungkan dengan konsep yang kebetulan dengan mengartikan kata-kata tersebut dengan biar Allah yang mengatur pertemuan kita nanti. Tidak ada janji-janji pertemuan yang dibuat karena jika Allah menakdirkan kita kebetulan bertemu maka itu termasuk jalan-Nya. Saya pikir dengan menghubungkan konsep kebetulan dan jalan dari Allah lebih membuat hati nyaman. Sebagai makhluknya memang harus percaya segala kejadian adalah bagian dari skenario besar dari-Nya. Ketika kita percaya hal tersebut, semua kejadian hal kecil dan besar ataupun hal menyenangkan dan menyedihkan yang kebetulan terjadi adalah bagian yang harus dijalani secara lebih ikhlas karena Allah sebaik-baik perencana untuk hidup kita. 

You May Also Like

0 comments