Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang

by - 18.7.16

Minggu lalu, saya melakukan perjalanan ke Waduk Jatigede  dalam rangka berwisata dan melihat waduk yang kontroversial pembangunannya ini. Waduk yang baru digenangi air pada awal tahun 2016 ini sebenarnya sudah masuk kedalam megaproyek Indonesia sejak tahun 1960-an dan mengalami keterlambatan hingga 50 tahun. Bahkan perencanaan pembangunan waduk sudah ada sejak zaman penjajahan. Hal ini dibuktikan dengan nama daerah di sekitar waduk yang sudah mengandung kata situ (danau/waduk). 

Saya berangkat melalui jalan dari Jatinangor-Pusat Kota Sumedang-Ganeas-Situraja-Jatigede dengan membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam hingga 2,5 jam.  Aplikasi Waze sangat membantu dalam perjalanan ini, walaupun akhirnya harus menyerah diperjalanan. Saya tidak bisa mencapai lokasi pembangkit listrik dan pintu air waduknya karena kondisi jalan yang buruk. Kondisi jalan yang buruk di mulai sejak memasuki Jalan Situraja-Jatigede. Saya prediksikan jalan masih diperuntukkan hanya untuk kendaraan proyek Jatigede bukan kendaraan pengunjung pada umumnya. 

Jalan Situraja-Jatigede

Kondisi jalanan rusak harus ditempuh sekitar 40 menit untuk akhirnya sampai di salah satu pintu masuk ke waduk yang dikelola oleh Perhutani, yaitu pintu masuk Wanawisata Jatigede. Tiket yang harus dibayar pengunjung hanya Rp.5.000/orang. Pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya hingga dekat sekali ke tepi bendungan. Kami disambut oleh tulisan besar yang bertuliskan Bendungan Jatigede. 
Saya salah kostum menggunakan pakaian serba hitam saat harus berpanas-panas ria di pinggir waduk
Sponsored by: Yogya's umbrella :p
Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang

Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur yang juga ada di Jawa Barat. Waduk ini menghampar luas untuk membendung aliran Sungai Cimanuk yang mengaliri Kabupaten Sumedang. Dengan luas 9.366,3 hektar, waduk ini menjadi cadangan air tawar dan irigasi bagi tiga kabupaten, yaitu kabupaten Majalengka, Cirebon, dan Indramayu.



Waduk Jatigede


Waduk Jatigede pun difungsikan menjadi PLTA untuk menambah debit air pada reservoir PLTA Parakan Kondang yang sebelumnya hanya disuplai secara langsung dari DAS Cimanuk. Listrik yang dihasilkan dari PLTA ini kemudian diharapkan akan mengalir hingga ke Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya dan daerah-daerah di sekitarnya. 







Waduk Jatigede




Penggenangan air baru dapat dilaksanakan pada tahun 2016 ini yang membuat hilangnya satu kecamatan di Kabupaten Sumedang, yaitu Kecamatan Jatigede.









Sampah berserakan di pinggir waduk (lihat foto disudut kiri bawah).
Kondisi sebenarnya, sampah berserakan di tempat ini. Tapi yang saya foto hanya sebagian kecil saja.






You May Also Like

0 comments