Leeuwarden, the Netherlands

by - 4.6.16

Leeuwarden adalah sebuah kota kecil yang berada di utara Belanda yang merupakan ibu kota dari Provinsi Friesland. Kota ini tidak seterkenal Amsterdam, Rotterdam, atau Utrecht. Kota ini hanya kota kecil yang  sering disebut oleh penduduknya sebagai village. Saya sebagai imigran baru disini punya beberapa kata untuk menggambarkan kota ini yaitu, cantik, dingin, dan mempesona.  Kota ini kalau jadi manusia mungkin seorang wanita dewasa. Cantik dengan geraian rambut memanjang yang digambarkan dengan kanal indah meliuk-liuk. Dingin dengan jalanan beku yang melingkari setiap sudut kota dan daun-daun menari tertiup angin yang selalu ada setiap saat. Mempesona setiap orang dengan kesunyian di setiap ujungnya. 

   Dikota ini lah saya sebagai orang tropis merasakan 4 musim ciptaan Allah.  Ada perasaan-perasaan yang tidak pernah saya dapatkan ketika di Indonesia. Setiap musimnya, selalu ada cerita baru yang datang menghampiri. 






Leeuwarden, the Netherlands
September 2014
Saat musim panas ada terang di dalam hati, seperti gelap yang hanya singkat saja sebagai penutup cerita setiap hari. Saat yang bersepedah bisa melaju tanpa pedal berat untuk dikayuh, semuanya seperti lebih ringan. 






Leeuwarden, the Netherlands
November 2014








Saat musim gugur ada dingin yang mulai menyisir setiap sudut kota, seperti angin Oktober yang menerbangkan daun-daun kekuningan . Saat yang melihat dunia melalui jendela kamar bisa dibawa angin terbang ke belahan dunia lain, semuanya seperti lebih romantis.















My First Snow!
February, 2015
Leeuwarden's Sky before Snowfall
February, 2015


Saat musim dingin ada butiran yang jatuh ke atas rumput yang beku kedinginan, seperti ranting pohon yang juga tandus kehilangan kehangatannya. Saat yang menikmati salju untuk pertama kalinya riang senang, semuanya seperti lebih bahagia





Leeuwarden, the Netherlands
April, 2015
Saat musim semi ada warna sepanjang mata melihat, seperti bunga yang terlihat muncul setelah bersembunyi begitu lama. Saat yang merindukan wangi embun di pagi hari kembali bertemu, semuanya seperti lebih haru.


Sekarang saya sedih karena kenangan Leeuwarden dalam bingkai gambar hanya bersisa gambar buram. Kedua kamera yang saya gunakan untuk menangkap keindahan Leeuwarden melalui mata sendiri harus saya ikhlaskan keberadaannya di orang yang bahkan tidak memberikan kesempatan saya menyimpan copy digital kenangan gambar itu. :(. Jadi maaf fotonya blur. :)



Jatinangor, 5 Juni 2016

E.S





You May Also Like

0 comments