...
Episode sekian lagi untuk pelangi, selalu sudi membicara pelangi karena pelangi berwarna tapi tidak abadi, indah tapi harus bersembunyi, dan setia menunggu tapi cepat dilupakan.
Beberapa kali dalam hidup, pelangi hadir dihari mereka. Selalu dinanti kedatangannya untuk kemudian menguap hilang..
Jangan lupakan ketika pelangi datang semua bersenang bahkan riang, ada yang sibuk mengabadikan dalam bingkai foto agar sekedar ada di hati, ada juga yang hanya melihat dari kejauhan karena indahnya paduan warna yang ada membuat mereka enggan mendekat, ada juga yang berusaha mengambil hatinya jika saja pelangi berhati.
Bayangkan pelangi berhati, ketika ia menanti karena hujan yang belum reda
tidak ada yang memberi tahunya kapan hujan reda, ketika ia harus pamit karena waktunya telah habis
tidak ada yang bersedih bersamanya, atau bahkan ketika ia harus tertunda kedatangannya karena kedatangan cahaya matahari
tidak ada yang tetap bersembunyi dengannya.
Jika pelangi berhati, ia akan merasa sendiri diantara banyak warnanya.
tidak ada yang memberi tahunya kapan hujan reda, ketika ia harus pamit karena waktunya telah habis
tidak ada yang bersedih bersamanya, atau bahkan ketika ia harus tertunda kedatangannya karena kedatangan cahaya matahari
tidak ada yang tetap bersembunyi dengannya.
Jika pelangi berhati, ia akan merasa sendiri diantara banyak warnanya.
Ini bukan berbicara soal Sang Pengatur Alam, tanpa sedikitpun mengurangi keyakinan terhadap-Nya, ada beberapa eposide soal pelangi dan rasa di dalamnya warnanya. Mungkin hanya berbicara soal muram disela-sela warna dalam penantian, dalam perpisahan, dan dalam keikhlasan.
0 comments