TOEFL ITP
Toefl ITP
Sebagian orang mungkin akan mengernyitkan dahi mendengar kata TOEFL ITP. Sayapun dulu
begitu. Saya memang familiar dengan Toefl. Namun tidak untuk TOEFL ITP. Bahkan
saya baru mendengar kata tersebut karena menjadi persyaratan untuk meneruskan
kuliah di Universitas Padjadjaran. Ya, semenjak saya mengenal TOEFL dari bangku
SMA saya hanya tahu tes TOEFL IBT dan PBT sebagai tes resmi.
Oke, sekarang mengenai TOEFL ITP. ITP memiliki kepanjangan Institutional
Test Program. Oleh karena itu TOEFL ITP seringkali disebut TOEFL institusional.
TOEFL ITP dikeluarkan oleh Education Testing Service yang ada di Amerika sana. Hasil
dari tes ini dapat digunakan untuk kegiatan akademik dalam negeri, melamar
pekerjaan dalam negeri, dan melamar ke universitas dalam negeri. Kemampuan Bahasa
Inggris yang diuji dalam TOEFL ITP adalah kemampuan mendengar dan mengerti
dialog dalam Bahasa Inggris, kemampuan menganalisa struktur kalimat dalam
Bahasa Inggris, dan kemampuan memahami artikel dalam Bahasa Inggris. Dengan
kata lain, TOEFL ITP terdiri dari Listening
Comprehension, Structure and Written Expression, dan Reading Comprehension.
Pada saat saya mengikuti TOEFL ITP dua tahun lalu,
penyelenggara tes hanya ada dua yaitu, Pusat Bahasa ITB dan Balai Bahasa UPI. Dengar-dengar
saat ini TBI dan beberapa tempat les sudah mengadakan tes ini juga. Waktu penyelenggaraan
biasanya dilakukan sebulan dua kali, sekali diawal bulan dan sekali lagi
diakhir bulan (untuk informasi lebih jelas silahkan lihat ke website
penyelenggara tes). Biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp. 330.000 untuk
sekali tes. Persyaratannya hanya diharuskan membawa foto 3x4 dua lembar dan
KTP.
Tes dilaksanakan dengan sangat ketat, peserta harus datang minimal
setengah jam sebelum dimulai (untuk yang datang terlambat tidak diijinkan mengikuti tes), peserta
diharuskan membawa KTP pada hari tes (digunakan untuk verifikasi data, peserta
yang tidak membawa KTP tidak diijinkan mengikuti tes), peserta tidak diijinkan
membawa peralatan elektronik dan alat-alat yang mengganggu jalannya tes. Hasil dari
tes akan keluar setelah 11 hari kerja. Hal inilah yang harus diperhitungkan
oleh peserta tes. Seringkali peserta memiliki deadline pengumpulan hasil yang
mendesak padahal waktu penilaian tes membutuhkan waktu 11 hari. Terakhir, ada
baiknya kita melakukan persiapan sebelum tes dilakukan. Banyak dari peserta
harus mengulang tes karena nilai yang didapatkan belum sesuai harapan. Mengulang tes
berarti membutuhkan tenaga dan biaya tambahan pula.
Sukses :)
0 comments