TOEFL ITP

by - 23.6.14

Toefl ITP

Sebagian orang mungkin  akan mengernyitkan dahi mendengar kata TOEFL ITP. Sayapun dulu begitu. Saya memang familiar dengan Toefl. Namun tidak untuk TOEFL ITP. Bahkan saya baru mendengar kata tersebut karena menjadi persyaratan untuk meneruskan kuliah di Universitas Padjadjaran. Ya, semenjak saya mengenal TOEFL dari bangku SMA saya hanya tahu tes TOEFL IBT dan PBT sebagai tes resmi.


Oke, sekarang mengenai TOEFL ITP. ITP memiliki kepanjangan Institutional Test Program. Oleh karena itu TOEFL ITP seringkali disebut TOEFL institusional. TOEFL ITP dikeluarkan oleh Education Testing Service yang ada di Amerika sana. Hasil dari tes ini dapat digunakan untuk kegiatan akademik dalam negeri, melamar pekerjaan dalam negeri, dan melamar ke universitas dalam negeri. Kemampuan Bahasa Inggris yang diuji dalam TOEFL ITP adalah kemampuan mendengar dan mengerti dialog dalam Bahasa Inggris, kemampuan menganalisa struktur kalimat dalam Bahasa Inggris, dan kemampuan memahami artikel dalam Bahasa Inggris. Dengan kata lain, TOEFL ITP terdiri dari Listening Comprehension, Structure and Written Expression, dan Reading Comprehension.

Pada saat saya mengikuti TOEFL ITP dua tahun lalu, penyelenggara tes hanya ada dua yaitu, Pusat Bahasa ITB dan Balai Bahasa UPI. Dengar-dengar saat ini TBI dan beberapa tempat les sudah mengadakan tes ini juga. Waktu penyelenggaraan biasanya dilakukan sebulan dua kali, sekali diawal bulan dan sekali lagi diakhir bulan (untuk informasi lebih jelas silahkan lihat ke website penyelenggara tes). Biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp. 330.000 untuk sekali tes. Persyaratannya hanya diharuskan membawa foto 3x4 dua lembar dan KTP.

Tes dilaksanakan dengan sangat ketat, peserta harus datang minimal setengah jam sebelum dimulai (untuk yang datang terlambat tidak diijinkan mengikuti tes), peserta diharuskan membawa KTP pada hari tes (digunakan untuk verifikasi data, peserta yang tidak membawa KTP tidak diijinkan mengikuti tes), peserta tidak diijinkan membawa peralatan elektronik dan alat-alat yang mengganggu jalannya tes. Hasil dari tes akan keluar setelah 11 hari kerja. Hal inilah yang harus diperhitungkan oleh peserta tes. Seringkali peserta memiliki deadline pengumpulan hasil yang mendesak padahal waktu penilaian tes membutuhkan waktu 11 hari. Terakhir, ada baiknya kita melakukan persiapan sebelum tes dilakukan. Banyak dari peserta harus mengulang tes karena nilai yang didapatkan belum sesuai harapan. Mengulang tes berarti membutuhkan tenaga dan biaya tambahan pula.


Sukses :)

You May Also Like

0 comments