Vaksin Meningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandung

by - 22.3.17


KKP Kelas II Bandung di Bandara Husein
Sekarang Pindah ke Jalan Cikapayang No. 5 (di bawah jalan layang Pasoepati)

Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya melakukan vaksin meningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandung. Saya melakukan vaksin di Selasa, 27 September 2016. Persiapan vaksin meningitis saya dimulai pada hari senin malam. Sebelumnya saya sudah pernah mendengar mengenai pendaftaran online untuk vaksin meningitis di KKP Bandung melalui website mereka. Jadi saya pun mencoba untuk daftar online, Pada halaman website terdapat pemberitahuan bahwa sistem pendaftaran online masih dalam masa percobaan. Namun karena sudah terlanjur mendaftar saya melanjutkan hingga pencetakkan nomor antrian dan pengisian formulir yang harus dibawa ke KKP. Saya pun menyiapkan persyaratan lainnya yaitu sebuah fotokopi paspor, foto 4x6 yang ditempel di formulir, dan fotokopi KTP.

Keesokan hari nya saya dan keluarga menuju KKP Bandung di Bandara Hussein Sastra Negara . Kami datang di pagi hari karena berdasarkan informasi terdapat pembatasan kuota vaksin per harinya. Kami sampai sekitar pukul 07.00 WIB. Kantor KKP di Badanra Hussein terletak di parkiran bandara tepatnya sangat dekat dengan pintu keluar parkir. Datang pagi ke KKP juga mempunyai keuntungan mudahnya mendapatkan parkir di dalam area bandara karena area parkir bandara. Saat ini kantor KKP Bandung sudah pindah ke Jalan Cikapayang No. 5 (dibawah jalan layang Pasoepati). 

Saya dan AA langsung menuju ke pintu KKP berniat untuk mengambil nomor antrian. AA langsung membuka pintu KKP sementara saya melihat ke formulir yang tersedia untuk mencocokan dengan formulir yang sudah kami isi dari rumah dan ternyata formulirnya sama jadi tidak perlu mengambil formulir lagi. Satpam dari KKP langsung mendatangi kami dan bertanya jumlah orang yang akan vaksin. Kami diharuskan menyerahkan formulir dan fotokopi paspor kepada Satpam kemudian beliau menuliskan nomor urut di formulir kami. (Fotokopi KTP tidak diminta untuk dikumpulkan),
Ruang Tunggu di depan kantor KKP
Saya dan keluarga mendapat antrian nomor 14-17. Pelayanan KKP dimulai pada pukul 07.30 WIB. Tepat pukul 07.30 orang-orang yang sudah memasukan formulir ternyata masih sedikit, sehingga kami langsung disuruh masuk ke dalam ruangan (Pengantar tidak diperkenankan ikut masuk). Jika antrian mengular, orang yang dipanggil keruangan bergantian per sepuluh orang.

Di dalam ruangan KKP ternyata masih sepi, hanya terlihat dua petugas ditambah dengan Satpam. Pemandangan di dalam ruangan sedikit terganggu dengan adanya tumpukan kardus yang entah apa isinya di pintu masuk ruangan. Tumpukan kardus itu entah karena tidak ada tempat lagi atau belum dibereskan yah. Kami dipersilahkan duduk dan menunggu untuk dipanggil nama oleh petugas yang melakukan pemeriksaan fisik sebelum dilaksanakan vaksin. Nama keluarga saya dipanggil kurang lebih pada pukul 08.00. Pemeriksaan fisik yang dilakukan yaitu tes suhu badan, tekanan darah, dan detak jantung. Petugas pun menanyakan riwayat penyakit atau alergi obat yang pernah diderita.  Setelah selesai kami pun harus menunggu lagi karena pelayanan vaksin masih belum dimulai. Sejauh ini para petugas ramah melayani para pengguna jasa apalagi Satpamnya sangat cekatan, saya pun melihat satpam menolong ibu-ibu tua melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan. Pada proses menunggu ini, barulah terlihat petugas KKP yang lainnya bermunculan.
Pemeriksaan Fisik (Suhu Badan, Tekanan Darah, dan Detak Jantung)

Para petugas akhirnya mulai melakukan pemanggilan untuk vaksin pada pukul 09.00. Sebanyak kurang lebih 20 antrian pertama dipanggil ke dalam ruangan vaksin. Petugas melakukan pemisahan termpat duduk bagi laki-laki, perempuan di atas 50 tahun, dan perempuan di bawah 50 tahun. Laki-laki diharuskan duduk di bagian paling dekat ke arah petugas karena akan divaksin terlebih dahulu dan dapat keluar ruangan vaksin sebelum para perempuan melakukan vaksin.Sehingga ketika para perempuan melakukan vaksin sudah tidak ada laki-laki di dalam ruangan.
Petugas Vaksin

Suasana di Ruangan Vaksin

Proses di ruangan vaksin cukup cepat dimulai dengan adanya penjelasan dari para petugas mengenai pentingnya vaksin dan biaya vaksin yang dilanjutkan dengan tanya jawab. AA saya pun bertanya mengenai vaksin yang wajib untuk visa umroh karena petugas tidak menjelaskan mana vaksin yang wajib dan mana vaksin lain yang bisa dipilih. Vaksin umroh yang diwajibkan pemerintah Saudi Arabia adalah vaksin meningitis. KKP biasanya menyarankan untuk melakukan vaksin flu. Namun sekali lagi saya tegaskan, bahwa yang diwajibkan hanyalah vaksin meningitis, ketika kita merasa tidak perlu melakukan vaksin flu itu tidak menjadikan kita gagal berangkat umroh :).

Untuk perempuan dibawah 50 tahun diwajibkan melakukan tes kehamilan (orang yang sedang hamil tidak diperbolehkan vaksin). Jadi sambil menunggu laki-laki di vaksin saya bergegas antri ke toilet untuk melakukan tes kehamilan. Setelah selesai saya menunggu giliran untuk penyuntikkan vaksin. Prosesnya sangat cepat tidak seperti penyuntikan di rumah sakit atau lab-lab. Hanya di gosok alkohol sedikit dan langsung disuntik. Melihat yang begitu saya langsung deg-degan. Padahal saya mah termasuk yang rajin disuntik minimal sebulan sekali tapi melihat cara suntiknya membuat takut juga. hhahaha. Suntik meningitis dilakukan di lengan atas bagian kiri sedangkan vaksin flu di lengan kanan.

Selesai suntik langsung keluar ruangan dan menunggu lagi dibagikan kartu meningitisnya dan pembayaran vaksin. Alhamdulillah dapat potongan waktu menunggu karena saya dan ibu dibayarkan dan diambilkan kartunya oleh Bapa dan AA. Kalau tidak saya harus menunggu hingga para bapa-bapa selesai dibagikan lalu ibu-ibu yang melakukan vaksin sebelum saya. hhoho. 

Berikut ini rincian biaya vaksin di KKP Bandung berdasarkan PP No 21 Tahun 2013:
1. Pendaftaran: Rp. 5.000
2. Pemeriksaan dan Pengobatan: Rp. 15.000
3. Sertifikat Vaksin (buku kuning): Rp. 25.000
4. Vaksin Meningitis: Rp. 260.000
5. Tes Kehamilan: Rp. 25.000
Untuk vaksin flu maaf saya lupa mencatat waktu itu, tapi kurang lebih biaya yang dibayar oleh saya Rp. 400.000-an. Semoga Bermanfaat :)

You May Also Like

0 comments